#CreativeCharity Surabaya

" Langit masih gelap, gemuruh suara jangkrik menghiasi fajar itu. Terdengar isak tangis dari sebuah rumah yang jarang ditempati. Tangisnya tak bersuara, menunjukkan luka yang teramat dalam. Tisu berhamburan di pinggiran kasur akibat lendir yang mengalir dari hidungnya. Rambutnya berantakan, matanya sembab, hidungnya memerah.

Gadis bermata hujan itu sesenggukan, hatinya masih patah dan rapuh. Termenung Ia menatap layar ponsel, menunggu suara seseorang diseberang sana.
      "Mohon maaf nomor yang anda tuju tidak dapat menjawab panggilan anda." Suara operator memecah keheningan."
Sementara gadis itu terus menekan tombol dial berulang kali. Hingga panggilan itu terjawab.
       "Jadi jawabannya apa ?" Ucap seseorang diseberang sana.
       "Hmm,.. Uhuk uhuk.. B. Honda Verza 150 CC !!!"
       "Ya dua juta rupiahhh !!! Selamat !!! Dipotong pajak ya mbak."
       "Akhirnya..." Pipinya memerah, nafasnya terengah-engah. Ia memenangkan kuis sahur yang telah dinantinya selama dua minggu. "

"Fadhli !! Bagus banget ! Gue tuh paling suka cerita yang endingnya ngetwist ! Gue suka, penggambaran karakternya tadi udah sempet bikin otak gue ejakulasi. Bagus.. Bagus Lo harus jadi penulis ! ...seenggak-enggaknya penulis buku pramuka." Ucap Mas Alit.

Gue senyum-senyum sendiri, nggak nyangka kalau tulisan gue keren juga. 

Semua itu berawal dari sabtu malem, gue stuck di depan layar komputer. Capek ngestalking timeline gebetan. Awalnya nggak sengaja ngeliat twitter @KancutKeblenger yang mention-mentionan sama @shitlicious. KK reg Jakarta ini katanya mau nyediain tempat buat Mas Alit. 

Actually, what they're gonna do ? Bisnis MLM atau ngerakit bom bunuh diri ? Gue semakin penasaran dan ngubek-ngubek timeline si Alit. Dipertemukanlah gue dengan tweet berjudul "Creative Charity" yang ngelink ke blognya Alit.


Singkat cerita Mas Alit yang habis bangun tidur di atas kloset langsung kepikiran mau nyumbang sesuatu ke Panti Asuhan. Tapi kalau hanya dia yang nyumbang, paling nggak seberapa, paling cuma goceng. Tapi dalam hidup ini meskipun kantong kosong, tapi otak nggak boleh kosong. Terciptalah ide "Creative Charity" yaitu belajar nulis asik bersama Alit. Tentunya pahala mas Alit ini banyak banget, pertama dia ngadain event yang bermanfaat di bulan Ramadhan. Kedua, dia ngajak orang-orang untuk menyumbang. Dan ketiga, sebagai gantinya dia mau ngajarin orang-orang yang punya bakat  untuk mengetahui ilmu tentang seluk beluk menulis.

Akhirnya, dia ngadain event Creative Charity di kota Yogyakarta, Jember, Semarang, Surabaya, Malang, Solo, Bogor, Klaten. Tangerang, Jakarta, Bekasi dan Bandung. "Awalnya sih cuma di Yogyakarta, tapi kalau yang lain mau kenapa nggak ?" Ucap Alit di Blognya.

Selain itu eventnya juga di support sama Bukune yang ngebagi-bagiin notebook ketjeh ini :

Cover Depan

Tanda Tangan Preman Syariah

Cover Belakang

Caption yang bagus !

Maaf kalau kamera gue rada somplak, maklum lah cuma dua megapixel. 

Sebenernya acaranya itu jam 3 sore, tapi biasalah on time itu susah. Akhirnya acara baru dimulai pukul 4 sore. Creative Charity Surabaya ini diadakan di Rodo Cafe deket ITATS. Rugi banget anak Surabaya yang nggak dateng, karena tempatnya deket dan semua cafe berjajar disitu. Termasuk Cofee Corner.

Lalu munculah seseorang serba merah, baju merah, topi merah, sepatu merah, kancut merah, dan leher.. kenapa itu pada merah-merah ? Hah ?

Iya itu dia Preman Syariah yang gue bilang tadi, baru dateng aja udah ngelucu dengan jalannya yang pincang-pincang. Kemudian acara dibuka dan diisi oleh Doy yang mengajarkan menulis fiksi. Doy ini awalnya juga terkena penyakit Raditisme. Raditisme itu bukan penyakit radang atau yang lain, tapi penyakit gaya bahasa yang mirip dengan Raditya Dika. Semenjak draft novelnya ditolak sama penerbit, dia beralih menulis novel romance. Pasti tahu kan novelnya yang Kafe Cinta ? Baru terbit di dua ribu tiga belas ini kok.

Si Doy ini ngajarin kalau menulis itu harus bisa bikin pembaca ngebayangin apa yang kita tulis. Kuncinya adalah imajinasi yang tinggi.

Menuls : membuat Seseorang tahu akan cerita kita dengan imajinasi yang tinggi.

Lalu menentukan karakter tokoh, karakternya ini harus kuat. Mulai dari nama, umur, sikap, cara bicara. Hal tersebut wajib ditetapkan terlebih dahulu. Karena penulis yang keren seperti BenzBara aja kadang suka ngevote di twitter untuk karakter tokoh. Berakhirlah sudah penjelasan dari Doy, berlanjut ke mbak Widya.

Mbak Widya Oktavia dari Bukune, ngejelasin tentang publishing. Apa aja sih yang harus kita siapin, bagaimana menerbitkannya ? Yang udah gue rangkum seperti ini :

1. Rencanakan
2. Tulis
3. Edit (Self-Editing)
4. Kirim !!!

Mbak Widya juga ngajarin bagaimana cara mengembangkan tokoh utama, supaya karakternya kuat dan nggak ngebosenin. Terakhir, dia memberikan ilmu tentang menyegarkan plot lama. Supaya ceritanya tuh nggak basi, yaitu dengan :

1. Sudut Pandang yang baru
2. Setting Tempat dan Waktu yang berbeda
3. Mencoba hal yang berkebalikan

Gue paling suka ada kata-kata ini nih :

"If your ship doesn't come in, swim and come to it" - Jonathan Winters.

Itu berarti kalau kesempatan sukses kita nggak dateng-dateng, kita yang harus mencari dan mewujudkan kesempatan itu sendiri. Dan kalau jodoh kita nggak dateng-dateng, cobalah dicari dan dijemput sendiri. Beda-beda tipis kan ?

***

Langit mulai gelap, ditutup oleh senja. Acara dilanjutkan dengan berbuka bersama, dan Rodo Cafe menyediakan package 20 rebu untuk menu berbuka puasa dan Charity sebesar 10 rebu. Gue sih setuju aja, padahal niat mau nyumbang lebih dan makan diluar. Anjisss.. Duit gue tinggal 30 rebu ngepas banget.. Aduh om jangan om.. Om-om panitia udah narikin duit bae. Sebagai pelajar, gue ikhlas buat makan nasi goreng keasinan secuil dan es teh manis nggak manis. Ya namanya juga cafe, wajarlah budget 20 ribu dapet segitu. Kalau diluar gue bisa makan nasi goreng + es teh manis dengan duit 10 rebu. 

Event terakhir ditutup dengan Alit Susanto dengan stand up comedynya. Standupnya lumayan lucu sih, karena itu dadakan jadi wajar dong kalau agak garing. Udah bagus kok mas Alit !!! Dia ngebahas motor dengan jok miring dua meter, dan fenomena lain di dalam pacaran. 

Dilanjutkan dengan #NulisAsik, gue paling suka segmen ini. Kenapa ? Karena Alit ngajarin gimana sih nulis komedi yang baik dan pembaca bisa punya bayangan yang sama dengan si penulis.

Komedi bukan menceritakan sesuatu yang lucu (street jokes). Tapi menuliskan sesuatu dari sudut pandang yang berbeda.
Misal si Galih nih a.k.a @mas_aih yang pas sahur bikin hashtag #LagiKuis. Awalnya itu cuma kuis biasa, tapi selebtweet-selebtweet Tangsel Unite ini punya sudut pandang yang berbeda.



Si Pandu Telat Banget.



 Nah Sudut Pandang yang berbeda di atas akhirnya bisa jadi lucu kan ?
 
Selain Sudut Pandang, Alit juga ngajarin Hook, Emotional, Swapping, Delivery dan Showing. Gue nggak bisa ngejelasin satu persatu dong. Nikmatin aja Creative Charity di Kota kalian yaaa !!! Creative Charity ini ditutup dengan foto bareng dan Minta Tanda Tangan.

Orang gila dan Preman Syariah.
Di penutupan itu gue juga ketemu dua orang anak Kancut Keblenger, namanya Reza dan Yuli. Reza ini mencolok karena dia pakai kaos KK merah yang baru itu. Kaos yang gue nggak jadi beli, karena duitnya kepake terus. Maaf ya kak Vina, gue juga nyesel nggak beli.

"Udah berapa lama di Kancut ?" Tanya Mas Alit ke Reza.
"Ya empat bulanan lah.. bang"
"Gila.. Gimana rasanya tuh empat bulan di dalem kancut"
Semua orang ketawa gara-gara Preman Syariah ngelawak lagi.

Eitsss.. ini belum abis.. Karena ada Third Place yang belum gue ceritain. Yaitu si @danielkevin_ a.k.a Daniel, dia orang pertama yang gue kenal di Creative Charity. Anaknya baik, dan baru masuk di Fakultas Psikologi Ubaya. Gue juga nitip foto sama dia karena ponsel gue lowbat, dan gue juga minta dibayarin parkir. Iya dompet gue udah habis dirampas om-om panitia tadi. FYI, pas gue mau berangkat ke acara nyokap lagi nggak dirumah. Jadi gue bawa duit seadanya aja. Thanks buat @danielkevin_

Selain itu juga ada merah, cewek pakai baju merah. Siapapun dia, dia udah ngajarin gue move on. Pesonanya aaakkk.. tai bet bikin gue deg degan. Rambutnya panjang sebahu, pakai longsleeves ada kumisnya Callais, tingginya sebahu gue dan peluk-able banget. Gue nyesel karena nggak sempet kenalan, habis pas akhir acara dia udah ngilang duluan sih. Padahal gue mau ngajak foto bareng.

Dan untuk mas Alit selamat berjuang di kota-kota lainnya, semoga selamat dan sukses selalu. Kasian velg nya penyok dan kemarin di malang gue denger mesinnya rusak lagi. 


Alit lagi ngajarin Nulis Asik.
Hasil Creative Charity Surabaya.
Pembacaan tulisan hasil dari Pembelajaran menulis.
That's all !!! Rugi banget yang nggak ikut Creative Charity Surabaya, dan nantikan di kota-kota kalian yaaa ! See you.