CINTA atau UANG ?

Uang.. Denger kata ini, gue inget lagunya Naif tentang uang. Uang memang spesial di mata semua orang, termasuk gue sendiri. Secara tidak sadar hidup gue nggak jauh-jauh dari uang, gue beli laptop pakai uang, ponsel yang gue pakai juga beli pakai uang, bokap gue kerja setiap hari banting tulang hanya untuk mencari uang.

KENAPA SEMUANYA BUTUH UANG ?

Iya karena dengan uang kita bisa membeli segalanya, termasuk harga diri.. ehh. Bayangin deh, uang seakan-akan mengontrol hidup kita sendiri. Seharusnya kita yang mengontrol uang, bukan sebaliknya. 

Tapi.. ada satu hal yang nggak bisa dibeli pakai uang.. hal itu adalah "Kasih Sayang".

Cinta, sayang, suka, semua rasa itu nggak bisa dibeli pakai uang. Bahkan orang yang mempunyai pandangan materialistis pun rasa cintanya nggak bisa dibeli, atau digantikan dengan barang-barang mewah. Jasmani mereka memang senang, bahagia karena memiliki segalanya. Tapi kamu tahu, hati mereka kosong. Menurut mereka cinta adalah uang, banyak orang yang bilang "Hidup zaman sekarang mana bisa cuma pakai cinta ? Mau makan cinta ?", "Cinta cinta, beli rumah emang bisa pakai cinta ?".

Gue nggak bilang pertanyaan itu salah, memang kenyataanya benar. Kita nggak bisa beli rumah pakai cinta, makan juga nggak bisa pakai cinta. Tapi, ada satu hal yang membuat CINTA lebih berharga, daripada UANG. Inget kalau, love is priceless ! 

Inget lagunya Zigaz ? 

Meskipun bibirku terus berkata tidak, 
namun mataku terus pancarkan sinarnya..

Mulut emang bisa bohong, tapi hati selalu mengatakan hal yang sebenarnya. Kita emang bisa senyum-senyum, ketawa, walaupun hati ini berduka. 

Anyway kemarin gue baru aja nyelesaiin ujian akhir semester bahasa inggris, dan gue menemukan kisah yang mengharukan, bikin nyesel, dan berikut ini adalah ceritanya :


Terkisahkan seorang pria baru saja lulus dari kuliahnya, dia belum punya apa-apa karena baru beberapa hari ini diterima masuk kerja di sebuah perusahaan. Posisi yang diperoleh bukanlah direktur, manager, melainkan hanya karyawan biasa.

Di dalam kehidupannya itu, dia menjalin hubungan dengan perempuan yang baik, lembut tutur katanya. Suatu hari mereka berdua pergi ke sebuah taman hendak melepas penat dalam kehidupan, mereka amat mesra sebagai pasangan kekasih. Sang pria diberi nama yang bagus oleh orangtuanya, berwibawa, dan terkenal dimana-mana. Namanya adalah "Bambang", dan sang wanita mempunyai nama yang membuat hati bergetar "Jamilah" sebuah nama yang bagus dan jarang ada. Padahal gue tahu kedua nama itu pasaran banget.

Bambang dan Jamilah memang pasangan yang mesra, mereka tidak sungkan-sungkan untuk mengumbar kemesraan mereka. Kadang-kadang, saking mesranya semua (maaf) jomblo takut untuk pergi ke taman jika ada pasangan serasi ini. Biasanya mereka pukul-pukulan sampai pingsan. Pernah ketika mereka bermain ayunan saking kencangnya Jamilah sampai terlempar, untungnya Bambang dengan sigap menangkapnya.

Ketika lelah, mereka biasa berbaring di rerumputan ditemani dengan kicau burung, dan udara yang sejuk. 

"Mas, aku pengen ngomong serius sama kamu.."
"Iya bilang aja.. tumben kamu serius gini.."
"Orangtuaku berencana nguliahin aku di Paris mas. kamu jangan marah ya.."
"Jadi maksud kamu kita harus pakai status -Kamu disana, sedangkan aku disini- gitu ?
"Ii..iya mas, aku nggak mungkin kan ngelawan orangtuaku."
"Aku nggak bisa ! titik." Bambang memalingkan pandangannya.
"Tapi aku anak pertama mas, masih ada adik-adikku yang akan menjadikanku teladan. Aku nggak mau ngecewain mereka, aku harus sukses."
"Kamu tahu kan, aku udah kerja.. Uang tabunganku juga nanti cukup untuk hidup kita berdua."
"Aku tahu kok, udahlah mas.. Aku harus pergi.."
"NGGAK ! Kalau mau mu gitu.. mending kita udahan aja deh.."
"Maaf mas.. kita harus putus" Jamilah berlari, sambil terisak-isak menahan tangisnya. Sedangkan Bambang yang marah tidak mampu menahan emosinya. Hubungan mereka pupus sampai disini, namun Jamilah masih menyimpan 1000 origami yang dibuatkan Bambang untuknya.

Perasaan Bambang bagaikan tertusuk seribu pedang, hatinya luka dan berduka. Ia merasa bahwa Jamilah menyia-nyiakan dan menganggapnya rendah, ia berjanji akan membuktikan bahwa ia mampu memberikan nafkah yang cukup, bahkan lebih dari itu. Siang dan malam Bambang kerja keras, sering kali ia meninggalkan jam makannya untuk bekerja. Hari-harinya penuh dengan kerja lembur, jabatan demi jabatan dilaluinya. Tak tersirat sedikit pun untuk mencari pasangan lain untuknya, baginya hidup adalah kerja.. kerja dan kerja.

Bertahun-tahun kemudian.. tercapailah mimpi-mimpinya. Bambang kini mempunyai perusahaan yang dipimpinnya sendiri, ia amat menikmati hasil kerja kerasnya. Tinggal di apartemen yang lengkap dengan fitness centre, mobil-mobil mewah, semua itu adalah hasil kerja kerasnya selama ini.

Di minggu pagi itu, langit gelap, hujan rintik-rintik turun perlahan. Bambang yang sedang mengendarai mobil mewahnya tidak sengaja bertemu dengan orangtua Jamilah. Kemudian ia mengikutinya, Bambang ingin membuktikan bahwa Jamilah akan menyesal karena telah mengakhiri hubungan mereka berdua.

Bambang tidak sadar jika mereka berjalan menuju pemakaman. Ia mengikuti mereka hingga sampailah di sebuah kuburan baru, yang tertera nama "Jamilah" dan terdapat banyak origami di sekitar kuburan tersebut. Bambang bertanya kuburan siapakah ini, apakah benar Jamilah meninggal ?

Lalu orangtuanya menceritakan semuanya kepada Bambang.. Sudah bertahun-tahun Jamilah menahan rasa sakit yang terus menyiksanya. Jamilah menderita tumor ganas yang menggerogoti tubuhnya, memberikan rasa sakit tak terhingga yang membuat air matanya habis. Jamilah bercerita, bahwa ia sangat mencintai kekasihnya "Bambang", ia memohon agar kelak jika meninggal origami-origami tersebut diletakkan di pemakamannya. Ia ingin Bambang tahu, kalau ia teramat mencintainya.

Air mata Bambang meleleh di pipinya.. matanya berkaca-kaca mendengar semua itu. Ia memeluk nisan Jamilah sekencang-kencangnya, menyesal atas apa yang diperbuatnya beberapa tahun silam. Kini Bambang memang bahagia, tapi ia tidak tahu harus berbagi kebahagiaannya dengan siapa. Nasi sudah menjadi bubur, dan waktu tidak dapat diulang kembali.

================================================================

Sekilas sih ceritanya gitu.. ambil nafas dulu deh haahhh. Ngebayangin kalau hal itu beneran sedih banget jadinya. Kalau hati udah memilih, apa bisa kita berpaling ? Waktu terlalu berharga untuk dibuang sia-sia, emang kadang terasa lama dan membosankan dan terasa terlalu cepat ketika sudah terlewatkan.

Meskipun Bambang udah bahagia dengan hartanya sekarang, dia nggak tahu harus ngehabisin sisa hidupnya sama siapa. Dompetnya emang tebel, tapi hatinya tipis, rapuh..

Semua orang punya kisah cintanya sendiri-sendiri.. Mungkin juga banyak orang yang ngalamin hal ini. Putus gara-gara jarak, jarak dan jarak.. Ada yang udah berusaha untuk bertahan, tapi dianya selalu berusaha untuk melepaskan. Sakit emang.. gue juga ngalamin itu dulu. 

Semua itu gue lakuin karena gue lebih milih untuk fokus belajar, karir dan karir. Bagi gue sukses itu adalah milik gue seorang, nggak ada orang yang seneng. Gue ngelupain, mengabaikan orang yang gue sayang. Nggak sadar kalau mereka butuh waktu gue sebentar aja.. Bahkan gue juga jarang ngabarin dia (red : mantan). Tapi semua itu udah berlalu, gue nggak boleh nyesel. Karena dia pernah bikin gue bahagia dulu, kita pernah suka duka dulu. 

"Pacaran emang nggak selalu seneng, kadang ada dukanya. Dan semua itu gue alamin berdua, kita kuat, kita hebat. Kalau sendiri gue rapuh, berarti berdua kami kokoh."

Ada satu hal yang nggak bisa dilakuin uang, yaitu tidak bisa membeli kasih sayang. Dengan cinta kita akan punya cukup tenaga untuk melakukan hal apapun, apalagi kalau cuma soal cari uang.

Pada dasarnya semua hal berawal dari mencintai, semua ilmuwan mencintai sains hingga mereka menciptakan teori-teori yang tidak pernah terpikirkan. Slash bisa main gitar karena dia cinta musik, tsubasa bisa main bola karena dia menjadikan bola sebagai temannya. Mereka bisa melakukan semua itu karena berawal dari cinta - hobby - dan tekad.

Nothing impossible.. Nggak ada yang nggak mungkin selama kita mau berusaha, dan kunci usaha itu adalah cinta. Banyak orangtua yang mendidik anaknya dengan cara yang salah, yaitu uang nomor satu. Pokoknya karir nomor satu, jodoh bakalan datang sendiri kalau kita udah sukses. 

Tidak bisa dipungkiri pendapat tersebut sepenuhnya salah. Faktanya, jodoh nggak dateng sendiri, jodoh juga nggak sepenuhnya di tangan Tuhan. Jodoh nggak bakalan datang kalau nggak kita cari dan jemput.

Simple sih, menurut gue yang pertama itu bukan uang tapi keluarga. Karena keluarga selalu menyayangi kita sejak kecil, mulai suka dan duka. Dan yang kedua adalah cinta (kekasih), lalu yang terakhir baru uang. 

Prinsip gue, gue bakal mempertahankan orang-orang yang menemani di saat-saat gue terpuruk. Di dalam semua perjuangan gue, di saat gue masih berjuang untuk sukses. Bukan mereka yang cuma ada di saat gue bahagia, di saat gue ketawa dan menikmati hasil perjuangan gue.

Dan satu lagi, uang nggak akan pernah bisa membeli kasih sayang. Dengan cinta, kita bisa nyemangatin pacar supaya dapet kerja dan bisa beli rumah. Tapi dengan rumah mewah kita nggak akan bisa dapetin cinta yang tulus dari seseorang.

Selamat malam minggu buat yang ngerayain !!!

*Buat yang suka sama artikel gue, langganan aja biar tau kalau ada update hehe. Silahkan masukkin email kalian di sidebar samping, terus klik subscribe.
contoh